Bank Terbaik Indonesia

Bank Terbaik Indonesia - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajukan nama Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo untuk diuji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Darmin Nasution yang habis masa jabatannya 23 Mei 2013.

"Dalam surat yang diajukan semalam (Jumat, 22/2), nama Agus DW Martowardojo yang diajukan," kata Ketua DPR RI Marzuki Alie saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Marzuki menambahkan, nama Agus diajukan Presiden sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi XI DPR RI.

"Untuk peluangnya kita serahkan pada Komisi XI yang akan menguji Agus Martowardojo," katanya.

Surat Presiden kepada Pimpinan DPR tertanggal 22 Februari 2013 No R-07/Pres/02/2013 dengan hal : Usul calon Gub BI Periode 2013-2018.

Agus Martowardojo sebelumnya pernah dicalonkan sebagai Gubernur BI pada 2008 lalu namun gagal dan ditolak oleh Komisi XI DPR.

Darmin Nasution yang banyak dipuji kepemimpinannya di
Bank Terbaik Indonesia sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia untuk masa jabatan 2009-2014 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.57/P Tahun 2009, tertanggal 17 Juli 2009 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 27 Juli 2009.

Darmin kemudian naik pangkat menjadi Gubernur BI menggantikan Boediono yang menjadi Wapres setelah terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 38/P Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 tentang pemberhentian Boediono dari jabatan Gubernur Bank Indonesia, sehingga Darmin Nasution, selanjutnya menjalankan tugas pekerjaan Gubernur sebagai Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia.

Kemudian sesuai dengan Keputusan Presiden RI No.95/P Tahun 2010 tanggal 21 Agustus 2010, Darmin dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 1 September 2009, namun dengan tetap menggantikan masa kerja Boediono sebelumnya yang berakhir 22 Mei mendatang. Zodiak

Modal Makin Besar, Bank Makin Leluasa

Modal Makin Besar, Bank Makin Leluasa - Indonesian Economist Association (ISEI) with the Association of Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA-UUI) held a national seminar on the theme Policies Multiple-License "Challenge Against Bank Indonesia".

National Seminar was attended by economic experts and the banking BI deputy governor Halim Alamsyah, Director of the Directorate of Research and Settings BI Irwan Lubis, Bank Mandiri president director Zulkifli Zaini, Chief Economist BNI / Ryan Kiryanto economist and Chief Executive Mirza Adityaswara LPS.

Layered Licensing Policy (Multiple License) BI will distinguish strata based bank capital means the amount of capital a bank, then the bank will be free to develop its business, including in opening branches in the area. Thus the Indonesian banking should be ready to face the challenges of the policy.

"The amount of capital a bank, then the bank will be more flexible," said BI Deputy Governor Halim Alamsyah, while filling his speech at the National Seminar on the theme Policies Multiple-License "Challenge Against Bank Indonesia", in Room Kempinski Hotel Bali, Jakarta, Thursday (02/07/2013).

Multiple-license policy, the Director of the Directorate of Research and Settings BI Irwan Lubis said the regulatory minimum liability productive credit does not apply to bank lending activities are focused on the financing of home ownership for the benefit of people with a minimum loan amount of 75 percent, but not reducing liabilities to banks lending to SMEs.

"The focus on the financing of home ownership for the benefit of people with a minimum loan amount of 75 per cent," said Irwan Lubis.

While the multiple-license regulations that will be set in March 2013 with the transition until June 2016 for the commercial banks, except that the transition BPD until June 2018.

With the presence of the participants in the National Seminar entitled Multiple-License Policy "Challenges Against Bank Indonesia" participants are expected to understand the challenges related to the Indonesia banking license multiple policies (Licensing plated), and also be ready if you want to venture into business banking.